Selasa, 25 April 2017

MITOMYCIN

MITOMYCIN


Mitomicyn merupakan senyawa organik dari total sintesis natural produk yang Awalnya senyawa ini dikenal sebagai antibiotic dan berperan sebagai agen kemotrapi. Mytomicin dapat diperoleh dengan isolasi dari Streptomyces caespitosus atau Streptomyces lavendulae.
Berikut merupakan beberapa struktur dari mitomicyn : 

Mitomycin dapat aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, selain itu juga menunjukkan aktivitas yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti menjadi lebih kuat dan merupakan agen antitumor yang banyak diresepkan. Senyawa ini bekerja dengan menempelkan dirinya ke sel kanker DNA bersama-sama sehingga tidak akan bisa datang dan terpisah. selanjutnya sel tidak akan dapat membagi atau membelah diri yang disebabkan adanya senyawa mitomycin karena molekul-molekul ini mengerahkan aktivitas biologis mereka yang kuat dan dapat menghambat sintesis DNA dan RNA dengan silang untai DNA. pada dasarnya DNA adalah salah satu target molekul utama bagi banyak dari obat-obat kemoterapi dan pada dasarnya dipandang sebagai target non-spesifik dari agen sitotoksik.
Mekanisme reaksi mitomycin sebagai obat antikanker adalah berikatan dengan DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor terganggu dan lama kelamaan akan mati. Berikut ini adalah mekanisme reaksinya :
Berdasarkan mekanisme reaksi diatas,  pada tahap I mitomycin C direduksi, hal ini dilakukan untuk melindungi gugus fungsi karbonil sehingga struktur nya berubah menjadi  O karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB nya berdelokalisasi pada cincin siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada tahap I :
Kemudian pada tahap II adanya pelepasan –Ome dari struktur menjadi MeOH sehingga terjadinya delokalisasi elektron pada cincin siklik dan membentuk ikatan rangkap, seperti dijelaskan pada reaksi berikut :


Selanjutnya pada tahap III terjadinya reaksi alkilasi oleh DNA tumor, reaksinya adalah sebagai berikut :
Pada tahap IV, DNA membentuk siklisasi dan melepas gugus –OCONH2  berikut reaksinya :
Pada tahap akhir, terjadi reaksi oksidasi untuk mendapatkan gugus karbonil pada struktur awalnya, reaksinya adalah sebagai berikut :
Senyawa mitomycin dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene atau dinamakan dengan pendekatan kishi. Sintesis tersebut dapat dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan pendekatan kishi tersebut. Berikut ini adalah mekanisme reaksi pendekatan kishi senyawa mitomycin :
Berikut ini adalah mekanisme reaksi sintesis senyawa mitomycin berdasarkan pendekatan khisi-nya yang meliputi beberapa tahapan, yaitu :
1.    Pembentukan senyawa intermediet aromatik
Berdasarkan gambar diatas, dapat dijabarkan mekanisme reaksinya, yaitu sebagai berikut :
TAHAP 1 


Pada reaksi diatas TiCldigunakan sebagai katalis asam (karna mengikat 4 Cl) dan reagen yang digunakan yaitu dikloro metoksimetana. Gugus metoksi pada senyawa orto-diklorotoluena merupakan pengarah orto-para sehingga substituen dikloro metoksi metana akan tersubstitusi pada posisi orto. Selanjutnya Cl akan lepas karna adanya katalis TiCl4 sehingga menyebabkan O menjadi rangkap dan akan mendesak metil lepas dan terbentuk aldehid.

TAHAP II
Pada tahap ini digunakan reagen mCPBA (metacloroperoksibenzoit acid) yang merupakan reagen yang mudah menjadi radikal seperti pada gambar dibawah ini :

Karna berikatan dengan suatu radikal, sehingga menyebabkan senyawa yang terbentuk  menjadi radikal pula, seperti pada gambar berikut ini :

Setelah itu radikal-radikal tersebut akan bereaksi membentuk senyawa berikut ini :



TAHAP III
Pada tahap ini, terjadi 3 step yaitu yang pertama menggunakan reagen NaOMe, yang kedua menggunakan reagen MeOH yang menghasilkan senyawa ester dan yang ketiga menggunakan air untuk menghidrolisis ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi toluene.

TAHAP IV

Pada tahap ini terjadi reaksi substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada O akan berikatan dengan Brsehingga propena akan tersubstitusi pada O.

TAHAP V 
Pada tahap 5 ini, terjadinya delokalisasi sehingga membentuk keton yang selanjutnya terjadi reaksi reduksi menghasilkan senyawa 2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena. Setelah terbentuk senyawa 2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena terjadi beberapa reaksi yang dijelaskan pada gambar berikut ini :

TAHAP VI

TAHAP VII

TAHAP VIII
Pada tahap ini, dimasukkan N-benzilamin (Bn) yang berfungsi sebagai gugus pelindung pada hidroksi.


TAHAP IX


Selanjutnya adalah pembentukkan epoksida dari dioksan, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini :
TAHAP X

Pada tahap ini, cincin epoksida membuka dan disubstitusi olen CH3CN dan menyebabkan O kekurangan elektron sehingga ditambahkan CrO3- sehingga menghasilkan keton.

2.  Pembentukan Cincin Medium
Pada reaksi pembentukan cincin medium terjadi melalui 5 tahapan. Pada tahap 1 ini merupakan tahap awal dimana terjadinya substitusi  –Ome dalam suasana asam setelah itu adanya LAH yang digunakan sebagai reduktor yang berfungsi untuk mereduksi Cn menjadi NH2. Kemudian pada tahap 3 dilakukan penghilangan gugus pelindung Bn  dengan bantuan katalis berupa logam Pd. Dimana digunakan karbon untuk menyerap air dan methanol untuk membuat suasana asam. Lalu pada tahap 4 dan 5 dilakukan pengoksidasian senyawa dengan menggunakan pelarut metanol.



3. Siklisasi Transannular

            Tahap ini merupakan suatu reaksi untuk membentuk cincin siklik baru dari gugus NH dengan menggunakan 2 cara yaitu yang pertama dapat digunakan MeOH dan SiO2 dan cara yang kedua dengan gugus S-Me dan Et3N. Mekanisme dari tahapan ini yaitu dapat dilihat pada gambar berikut : 





SUMBER :
Mao Y.; Varoglu M.; Sherman D.H. (April 1999). "Molecular characterization and analysis of the biosynthetic gene cluster for the antitumor antibiotic mitomycin C from Streptomyces Iavendulae NRRL 2564.". Chemistry and Biology 6 (4): 251–263.















24 komentar:

  1. apa yang dimaksud dengan terjadinya reaksi alkilasi oleh DNA tumor?

    BalasHapus
  2. mengapa senyawa mitomycin ini perlu dilakukan sintesi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena senyawa mytomycin merupakan senyawa bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat anti tumor dan kanker, dan dapat aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif

      Hapus
  3. Jelaskan tahap ke 6 pada reaksi tersebut?

    BalasHapus
  4. apa keunggulan mytomicin C dibandingkan dengan mytomicin yang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mitomycin ini aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif gram dan juga menunjukkan aktivitas yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti menjadi lebih kuat dan merupakan agen antitumor banyak diresepkan. molekul-molekul ini mengerahkan aktivitas biologis mereka yang kuat dengan silang untai DNA

      Hapus
  5. Mengapa mitomisin dpat menghambat sel kanker?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena senyawa mytomycin dpt berikatan dengan DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor terganggu dan lama kelamaan akan mati

      Hapus
  6. Pada tahap 8 digunakan N-benzilamin (Bn) sebagai gugus pelindung pada hidroksi,mengapa digunakan senyawa tersebut?

    BalasHapus
  7. bagaimana keefektifan mytomicin A sebagai antikanker dibanding mytomicin C?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih efektif mitomycin C karena Mitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh, sehingga mitomycin C yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA.

      Hapus
  8. Bagaimana kefektifan mitomycin C ini terhapap sel kanker ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena Mitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh. mitomycin C yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA. Hal ini efektif terhadap kanker payudara, paru-paru, leher rahim, kandung kemih, dan saluran pencernaan tetapi karena toksisitasnya terutama digunakan untuk pengobatan paliatif pasien yang belum menanggapi pengobatan lain.

      Hapus
  9. Tolong jelaskan mekanisme siklisasi transannular

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahap ini merupakan suatu reaksi untuk membentuk cincin siklik baru dari gugus NH dengan menggunakan 2 cara yaitu yang pertama dapat digunakan MeOH dan SiO2 dan cara yang kedua dengan gugus S-Me dan Et3N

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  11. siapa yg pertama kali mensintensis mitomycin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mitomycin merupakan senyawa alami pertama kali diisolasi pada tahun 1950-an oleh ahli mikrobiologi Jepang.

      Hapus
  12. Terimakasih atas mayerinya, saya ingin bertanya mengenai jenis mitomycin, apakah sintesis albomitomycin A dengan mitomycin berbeda ?

    BalasHapus
  13. Apa perbedaan mytomicin A dan mytomicin C? Trimkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. erbedannya adalah posisi sterik gugus metilnya yang menghadap depan dan menghadap belakang?

      Hapus
  14. Perkusor apa yang digunakan pada sintesis mitomycin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mitomycin ini dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene.

      Hapus
  15. Dari beberapa tipe mitomycin tipe mana yg paling baik untuk anti kanker? dan mengapa itu adalah yg terbaik?

    BalasHapus